Kamis, 06 Oktober 2011

      Beberapa faktor terhambatnya pertumbuhan gereja.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan normal dan perkembangan tubuh manusia, kurangnya makanan yang bergizi menghambat pertumbuhaan jasmani; kurangnya vitamin-vitamin dalam tubuh manusia maka terhambat pertumbuhan tubuh manusia maka tubuh tidak akan bertumbuh sebagaimana yang diinginkan. Alkitab membandingkan gereja dengan tubuh jasmani. Seperti tubuh jasmani maka pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Kadang-kadang berbagai masalah timbul dalam gereja. Masalah ini dapat menghambat pertumbuhan rohani; apabila pertumbuhan rohani “terhambat” maka gereja tidak akan berlipat ganda sebagaimana mestinya. Pada bagian ini masalah-masalah umum yang menghalangi pelipatgandaan gereja :


1.      Kekurangan makanan rohani
Tubuh manusia harus mendapatkan makanan dan air atau jika tidak ia akan mati. Demikian juga dengan halnya tubuh rohani yang memerlukan makanan rohani. Ada gereja-gereja yang sama sekali tidak mengajarkan firman Allah. Mereka hanya mengajarkan doktrin-doktrin manusia. Mereka mengatakan apa yang ingin di dengar oleh orang-orang (2 Timotius 4:3). Kekurangan makanan rohani adalah akibat dari kelaparan firman Allah (Amsal 1:1-12).
Ada orang-orang yang hanya mengajarkan “susu” firman allah oleh sebab itu banyak orang-orang percaya tidak pernah bertumbuh dewasa secara rohani. Orang-orang percaya mengabaikan penyelidikan Alkitab sehingga tubuh rohani mati tanpa makanan.

2.      Kekurangan visi
Alkitab berkata: Jikalau tidak ada visi, umat binasa (Amsal 29:18). Visi rohani orang-orang tertentu terbatas pada keluarga dan lingkungan mereka sendiri saja. Ada juga yang dipenuhi dengan visi yang nan jauh disana dengan sebutan yang aneh-aneh, sementara orang-orang di luar gereja mereka sendiri mati tanpa mengenal Kristus.

3.      Pertumbuhan yang dangkal
Injil Markus 4:1-20, menegaskan bahwa ketika benih firman Allah tidak berakar dalam hidup kita, maka hasilnya adalah pertumbuhan rohani yang dangkal. Apabila dating penganiyaan dan kesukaran, maka akan mati secara rohani (Markus 4:17).

4.      Kurangnya pembersihan
Gereja-gereja seringkali memiliki metode-metode dan program-program yang tidak produktif. Apabila kegiatan-kegiatan itu tidak dibersihkan, maka buah-buah yang dihasilkan akan semakin menipis. Tanpa pembersihan, proses kematian yang lambat tapi pasti akan menghancurkan kehidupan umat Allah.
Di dunia lahiriah, apabila sebuah pohon tidak dibersihkan, pohon itu mungkin akan tetap tegak berdiri, tetapi mati. Tidak ada buah tidak ada pertumbuhan dan pelipatgandaan. Strukturnya ada tetapi kehidupannya sudah musnah, demikian juga halnya dengan kehidupan rohani.

5.      Prioritas-prioritas yang salah
Para pemimpin rohani memiliki prioritas-prioritas yang salah, mereka lebih prihatin terhadap urusan-urusan gereja dari pada doa dan pelayanan firmah Allah. Prioritas-prioritas diberikan kepada proyek-proyek sekunder seperti proyek-proyek pembangunan gereja dan sebagainya menjadi leibn penting dari pada misi.

6.      “Datang” dan “lihat” dan bukan “pergi” dan “beritakan”
Gereja-gereja yang memakai strategi “datang" ke gereja danm bukan metode “pergi” sebagaimana yang diperintahkan oleh Yesus Kristus. Mereka hanya sekedar dating dan lihat ke gereja tetapi mereka tidak pernah “pergi” untuk menjangkau orang-orang dengan Injil dan membawa mereka masuk.

7.      Masalah-masalah pribadi yang tidak terselesaikan
Konflik terjadi apabila para anggota gereja memiliki masalah-masalah pribadi yang tidak terselesaikan di antara mereka. Jika konflik-konflik ini tidak ditangani dengan benar, maka hasilnya adalah perpecahan. Masalah-masalah yang tak terselesaikan menghambat proses pertumbuhan.

8.      Kepemimpinan rohani yang tidak memenuhi syarat
Pertumbuhan gereja terpengaruh apabila para pemimpin tidak memenuhi syarat-syarat rohani yang ditegaskan dalam Alkitab tidak menaruh perhatian yang benar dan sungguh-sungguh pada firman Allah, pendidikan dan kemampuan tidak pada ukuran yang benar.

9.      Tidak mau berubah
Orang-orang yang cenderung untuk menolak perubahan, tidak ada pelipatgandaan, banyak orang yang puas sebagaimana adanya mereka tidak siap dengan metode-metode baru, tidap punya pandangan-pandangan baru yang Alkitabiah.

10.  Masalah-malasah komunikasi
Pelipatgandaan terhalang oleh sikap penyampaian Injil para pemberita Injil berusaha menarik perhatian dengan kata-kata yang hebat dan memamerkan pengetahuan teologia, mereka tidak berkomunikasi pada tingkat kebutuhan manusia. Tindakan-tindakan mereka tidaklah sejalan dengan kata-kata mereka.

11.  Penonton dan bukan peserta
Penonton adalah orang-orang yang melihat tetapi tidak berpartisipasi di dalam rencana Allah. Mereka tidak bereproduksi secara rohani. Tugas-tugas menginjili hanya kepada hamba-hamba Tuhan. Gereja yang dipenuhi penonton tidak akan bertumbuh.

12.  Ketakutan
Takut akan kegagalan adalah musuh yang terbesar dari pelipatgandaan. Hal ini ditegaskan oleh Yesus tentang talenta Injil, Matius 25:14-30. Hamba yang takut tidaklah menguntungkan, ia tidak berlipat ganda secara rohani.

13.  Ketidak-percayaan
Israel tidak memasuki tanah perjanjian karena ketidakpercayaan mereka (Bilangan 13). Mereka kembali mengembala di padang belantara sampai seluruh generasi itu mati selama kurun waktu 40 tahun. Ketidak-percayaan menghambat pertumbuhan rohani dan pelipatgandaan.

14.  Pengelompokkan di dalam gereja
Kadang-kadang “kelompok-kelompok” terbentuk di dalam gereja dan persekutuan yang lain, sebuah kelompok adalah kumpulan orang-orang yang terpisahkan dan tidak mau menerima orang lain di dalam persekutuan mereka.

15.  Kekurangan sumber-sumber
Manusia dan dana adalah dua sumber vital yang diperlukan bagi pelipatgandaan. Pertumbuhan terhambat apabila adanya kekurangan orang-orang yang mempunyai komitmen pada visi. Kekurangan dana dapat juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gereja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar