Kamis, 06 Oktober 2011

POLA KEPEMIMPINAN YESUS

Pola Kepemimpinan Yesus.

1. Kepemimpinan Yesus adalah kepemimpinan yang melayani (pelayan)
Definisi pelayanan adalah sebuah konsep kepemimpinan etis yang diperkenalkan oleh Robert K. Greenlaf tahun (1970), menghabiskan 40 tahun karirnya dibidang penelitian managemen pengembangan dan pendidikan pada perusahaan di Amerika Serikat. Model kepemimpinan ini adalah melayani orang lain yaitu pelayanan kepada karyawan , pelanggan dan masyarakat sebagai prioritas utama dan yang pertama. Kepemimpinan pelayanan adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati yang berkehendak untuk melayani pilihan yang berasal dari suara hati itu kemudian menghadirkan hasrat untuk melayani menjaadi pemimpin. Perbedaan manifestasi yang membedakan pelayanan yang diberikan (Lantu,Dkk:28-29).
Karakteristik yang membedakan anatara pemimpin pelayanan dengan model sebelum adanya keinginan untuk memimpin. Selanjutnya mereka yang memiliki kualitas kepemimpinan yang akan menjadi pemimpin sebab itulah cara yang efektif untuk melayani.(Spears,1995).
Yesus melambangkan contoh ideal dari seorang yang menjalin kerjasama dan memperkuat orang lain. Banyak orang menganggap bahwa Yesus adalah tipe orang yang bekerja sendiri, mereka lupa bahwa sebagian besar pelayananNya dilakukan lewat menjalin kerjasama dengan orang lain. Ingatkah anda dengan apa yang Dia lakukan pada sekelompok orang yang mengikutinya, Dia membangun kerjasama team dan loyalitas di antara keduabelas orang anggota kelompoknya yang terdiri dari individu- individu yang berbeda satu sama lain dan kemudian melalui mereka mengubah dunia. Yesus disebutkan sebagai pemimpin terbesar sepanjang masa karena Dia menunjukkan kepemimpinan yang melayani dan murid- muridNya sebagai tim dalam pelayananNya. Salah satu contoh dari awal pelayanan Yesus adalah ketika Dia memanggil kedua belas muridnya. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memulainya dengan orang lain yang bisa menjadi pengganti. Setelah 3 tahun bersama murid-muridNya, Yesus tahu bahwa ketika Dia pergi mereka sudah lebih siap untuk melanjutkan tugasnya. Kouzes, JML, Posne B.Z (2004: 132-133).


2. Yesus antara pemimpin dan gembala
Kalau kita menelusuri perjalanan Yesus ketika di muka bumi tidak dapat diragukan lagi bahwa Yesus memiliki karakteristik kepemimpinan yang tinggi. Contoh bagaimana Yesus berpengaruh bagi setiap umat, gaya kepemimpinan yang adil, jujur, memiliki kasih yang besar dan tidak KKN. Yesus menyatakan bahwa, “ Aku mengasihi kamu dengan kasih kekal kemudian dengan kasih setia Aku menarik mereka”. Dia tidak memaksa orang mengikutinya Dia. Dalam perumpamaannya tentang gembala Yesus membuat penafsirannya sendiri atas pekerjaan dan misinya yang menyatakan diriNya sendiri sebagai gembala yang baik yang memberi makan melindungi domba-dombanya. Gembala yang baik melindungi domba-domba mereka dengan mempertaruhkan hidup mereka. Yesus mengetahui kelemahan, keperluan, kesenangan dan kesengsaraan kita.

3. Kepemimpinan Yesus dan Integritas-Nya
Dalam pelayanan Yesus atau kepemimpinan-Nya Yesus sangat menjunjung tinggi nilai integritas. Integritas dari bahasa latin” integrare” yang artinya menjadi utuh dan diadopsi , didalam bahasa Inggris yaitu intergrify jadi integritas merupakan satu kesatuan yang utuh. Pemimpin dengan integritas adalah seorang yang mempunyai kepribadian yang utuh dalam kata dan perbuatan. Dan hal ini banyak dicontohkan oleh Yesus saat Dia hadir di dunia ini. Kata- kata yang Yesus sampaikan mampu memotivasi, mempengaruhi setiap yang mendengarkan Dia menyampaikan khotbahnya, seperti ketika Dia memberikan ceramah diatas gunung, yaitu dengan kata-kata berbahagia (Matius 5:3-12) ada 10 ucapan bahagia yang disampaikan oleh Yesus disini, Dia mengatakan dan melakukan setiap perkataan-Nya.
Mengapa Integritas sangat penting ?
a. Tuhan selalu memperhatikan integritas manusia yang dipilihnya menjadi seorang pemimpin. Tuhan Yesus merupakan teladan yang sempurna. Seperti dalam (Matius 22: 16b). yang berkata “ Guru kami tahu Engkau adalah seorang yang dengan jujur mengajar jalan Allah dan engkau tidak takut kepada siapapun.”
b. Seorang dengan integritasnya akan memimpin orang lain dengan penuh kepercayaan, ia akan melangkah dengan tanpa rasa kuatir ( Amsal 10:9 ) mengatakan : “ Siapa bersih kelakuannya aman jalannya tetapi siapa berliku jalannya akan diketahui.” Yudho, B. (2006:20-21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar